Kartu kuning yang diberikan mahasiswa kharusnya diikuti oleh
mahasiswa lain untuk mengadakan aksi mengkoreksi pemerintahan Jokowi JK.
Tidak bisa Presiden terus ngeles mencari selamat dengan
melempar masalah ke pihak lain atau malah menyentil mahasiswa agar ke suku
Asmat, yag lebih aneh lagi komentar Sri Mulyani bahwa mahasiswa harus lulus
dulu ujian makro ekonomi.
Sudah sepantasnya kita menagih janji Jokowi yang katanya
kerja-kerja dan kerja , bangun jalan dimana –mana tapi ternyata ada rakyat
depan mata yang terabaikan bahkan menelan korban .
Disinilah sikap peka Presiden terhadap persoalan yang sedang
terjadi, harga beras naik , mentan bilang surplus, pemda banyak nolak impor beras karena stok berlebih bahkan menjelang panen raya eh kok malah
impor beras oleh menteri perdagangan, sebuah anomali yang diluar logika
berpikir.
Presiden tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan tanpa mau menganalisa dimana persoalan inti,
tidak seperti pemadam kebakaran, beras naik langsung impor, jangan-jangan kondisi
ini hanya permainan cukong-cukong kakap.
Bukanklah kasus beras Ibu yang katanya penimbun beras sudah dibasmi,
atau masih masih banyak “berasibuberasibu” laiinya yang tidak terdeteksi.
Kasus kartu kuning oleh ketua BEM UI malah menjadi bully
dari rekan-rekanya soal tugas kuliah , hem inilah mahasiswa zaman sekarang ,
melupakan urusan besar , melupakan urusan bangsa bukan malah menjadi bagian
dari agen perubahan masyarakat tetapi malah menjadi lebih individualis dan lupa
akan ha-hal besar apa yang terjadi dibangsa ini.
Mahasiswa zaman now , lebih sibuk dengan tugas kuliah dan
melupakan apa yang menjadi keresahan dan kegelisahan di masyarakat.
Sikap Zaadit dibalas dengan Jokowi bahwa akan mengirim mahasiswa
UI ke Asmat Ingat juga kasus banjir jakarta, dari janji kampanye pada saat
menjadi calon gubernur , terpilih dan kemudian pada saat tidak berhasil beliau
membuat janji baru bahwa hanya dengan beliau menjadi Presidenlah maka banjir
Jakarta akan dibereskan karena melibatkan multi sektor dan beberapa pemda
terkait.
Pesan buat Pak Jokowi,
belum terlambat untuk merubah sikap dan gaya, budaya kerja penting, budaya
berpikir juga penting, budaya bertanggung jawab juga penting tidak selalu
melempar tanggung jawab.
tegas Jokowi hari ini
bahwa jika ada kebakaran hutan maka Pangdam dan Kapolda akan di copot ,
itu mantap, ini juga harus dilakukan untuk pejabat lain, jika ada kelaparan apalagi kasus wabab KLB
campak dan gizi buruk seperti papua
harusnya dari kades camat kapolsek bupati dandim dicopot kemana aja para
pejabat daerah, kemana dana triliunan dan otsus, kemana saja dan apa aja kerja
mereka sehingga rakyat kurang gizipun ko sampai menjadi wabah.
Nah disinilah jga ternyata kerja saja tidak cukup seorang
pemimpin juga adalah pemimpi, tidak cukup hanya membangun secara pisik, tetapi
hukum harus dibenahi,sistem diperbaiki, dikaji dipikir dan dibuatkan aturan.
Bangun jalan penting, tol penting, tapi memperbaiki sistem,
membuat riset, berpikir, mengkaji juga itu penting.
Salam bekerja, Salam berpikir.