212 Reuni Umat dan Maulid yang terus di Curigai, catatan dari Bandung

                                                       poto tribunnew


212 ada banyak kisah dan catatan pada setiap daerah, pengorbanan Umat Muslim untuk hadir bukan perkara mudah walau ini sebenarnya tidak ada larangan dari pemerintah dan bukan kegiatan illegal.
Saya tidak sempat berangkat karena ada kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, tetapi tetangga, saudara semua berusaha berangkat walau juga tidak mudah  baik dari segi biaya dan waktu serta alasan teknis laiinya.

Untuk kami warga Posindo, kami berangkat dari Masjid Muhajirin Panyawangan, tidak banyak hanya satu bis memang.   Dari awal seperti pada acara 212, pihak kepolisian sebisa mungkin mencegah kedatangan warga ke Jakarta.

Tentu kita ingat santri Ciamis yang rela jalan kaki karena polisi melarang semua angkutan bus untuk membawa santri ke monas.  Sekedar mengingatkan , pada saat mereka lewat Cileunyi, Almo’some memberikan Sandal karena sandal mereka sudah tipis.  Pada saat yang sma ribuan Kaum Muslim menyaksikan dan memberikan apa yang mereka berikan.

Pada saat lewat Alfa, terminal, para preman, supir, tukang parkir, memberikan uang seadanya, pemilik toko memberika apa saja , SUbhanallah,  itulah gairah kebersamaan muncul.

Jumah Massa yang hadir tidaklah terlalu penting, mau satu juta 2 juta atau 5 juta, sungguh jikalau tidak ditahan kepolisian bisa lebih dari 10 juta.  Pada saat mau berangkat pada malam hari Pak Polisi mendata satu persatu yang mau berangkat, KTP dicek, dicatat, sama pada saat aksi 212 tahun sebelumnya, ini membuat sebagian orang engan, karena sikap polisi ini berlebihan.

Bis-bis distop dari rancaekek didata untuk memastikan jumlah jamaah berangkat, padahal ini bukan aksi teroris, kenapa dari masa orde baru sampai sakarng umat Islam selalu di Curigai, termasuk di Indonesia yang presidennya Islam, Kapolrinya Islam, menyedihkan, padahal umat Islam punya jasa besar terhadap kemerdekaan  dan keamanan bangsa ini.

Kalau di AS ada tea Party, supremasi kulit putih ats kulit Hitam, didukung oleh para politisi partai republik, sementara di Indonesia mana ada partai yang berani mendukung, karena mareka takut di cap sebagai dalang aksi teror, seperti para ulama yang dikriminalisasi

Adakah demo yang lebih damai selain 212 diseluruh dunia. Ini sebuah keajaiban, betapa indah Islam jikalau umatnya mengikuti ajaran nabi.

Sekarang kita punya kembali agenda bersama, mari  kita tunjukan aksi bela Palestina soal Yuressalem, biarlah kaum nyinyir, yang selalu alergi lihat umat Islam bersatu.

Untuk saudara ku kaum Muslim, hanya dengan kita kuat maka Indonesia Aman, lihatlah Mindano Philipina Selatan, Pattani Thailand, dimana umat Islam lemah disitu kita diZalimi, yang terbaru kasus rohingya, disitulah betapa pentingnya umat Islam bersatu dan kuat.



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »