Jalan "Cepat" Jokowi Untuk Indonesia

Jokowi, sosok Presiden dari rakyat jelata, naik klas jadi Pengusaha, walikota, Gubernur dan akhirnya menjadi Presiden.

Harus kita akui, kecepatan Jokowi dalam bertindak tidak ada duanya disbanding RI I sebelumnnya, Soekarno saja pernah ragu untuk mendeklarasikan kemerdekaan RI sampai kemudian diculik dan didesak oleh anak-anak muda untuk mendeklarasikan ini saatnya Indonesia Merdeka yg terjadi pada tanggal 17-agustus-1945.

  
                                                     Sumber Gambar

Pak Harto terkenal lembut, santun dan penuh pertimbangan, tetapi pada saat beliau instruksikan, semua jalan dan tidak ada kata membantah dan berdebat.

Bahlan kalau kita ingat pada saat SD tahun 80 an ada gerhana matahari, dengan satu perintah, bahwa gerhana matahari sangat berbahaya bagi kesehatan mata, saya yg dikampung  di desa Purajaya, yg jauh dari jangkauan informasi pada tahun itu, semuanya terlaksana, bahkan lebih dari apa yg diinstruksi pak Harto.

Sekolah diliburkan, kami tidak boleh keluar rumah, lampu dimatikan, semuanya begitu menyeramkan, bandingkan dengan jaman sekarang, gerhana dinikmati, diamati dan menjadi pristiwa luar biasa bagi masyarakat atas keajaiban Tuhan, bukan pertanda buruk akan malapetaka , tapi itulah hebatnya Pak Harto, sayangnya kekuasaaan yg terlalu lama membuat beliau lupa diri, istruksi yg begitu kuat bagi bawahan dan seluruh rakyat Indonesia, dimanfaatkan secara maksimal oleh anak-anaknya, pengusaha yg dekat dengan Pak Harto, sehingga banyak muncul mega skandal dari BPPC , Mobil Timur dll.

Pak SBY, pemimpin yg menginginkan kesempurnaan dalam segala hal, terkesan lambat, hati-hati, sayangnya itu juga tidak menyelamatkan beliau dari  prilaku anak buahnya  dari Anas Urbaningrum, Andi Malaranggeng, Sultan Batogahana dll yg menghancurkan reputasi Pak SBY dan Partai Demokrat.

Jokowi, pemimpin antic dan unik, kalem , lembut tapi keras kemauan, cepat bahkan terlalu cepat yg kadang kurang hati-hati yg memunculkan kegaduhan, dari mulai surat keputusan presiden yg tidak dibaca dan beberapa kekisruhan karena kecepatan itu sendiri.

Tujuan beliau sangat baik, karena lelah melihat Indonesia yg jalan seperti siput, beliau ingin cepat, walau kadang sedikit kebablasan, ingat bukan kasus busway dengan pilihan dari Pabrikan China yg sampai sekarang banyak yg mangkrak dan bahkan ada beberapa yg kebakaran.

Tapi itu resiko seoranng pemimpin, yg memadukan kecepatan, anggaran yg tersedia dan kegelisahan ketika sesuatu seperti tidak bergerak.

Inilah karakter pengusaha, yg tidak lelah dengan kegagalan, selalu berprinsip, jika tidak dicoba cuman ada satu rumus ya idak berhasil, tetapi dengan berbuat ada peluang berhasil dan gagal.

IStilah ini akan sulit dipahami oleh mereka yg bukan pengusaha, apalagi oleh para politisi, birokrat yg lelet, penuh pertimbangan, akhirnya tahun berganti yg ada kembali kepada pembahasan lagi dari awal.

Lihat proyek monorel DKI, sudah diambil keputusan, sudah jalan, bisa berhenti, itulah ciri pemimpin dari birokrat dan politikus murni. Selalu berhitung, mengkalkulasi, yg ada  kerugian yg berlipat dari waktu dan biaya.  Siapa yg dirugikan, ya kita sebagai rakyat, ya juga sang pemimpin yang akan mendapatkan noktah hitam dalam masa jabatannya.

Terakhir kita lihat langkah kecil Jokowi yg tiba-tiba mengunjungi Natuna, ini layak diapresiasi, walau hanya tindakan kecil tapi bisa membuat Negara sebesar China menjadi gusar dan penasaran, atas keberanian Jokowi yg langsung menunjukan eksitensi Indonesia di wilayah yg disengketakan.

Tentu beliau belajar dari kasus sipadan dan ligitan, banyak berunding, kurang aksi , yang ada lenyap deh  dua pulau tersebut dari Peta Indonesia.

Inilah jalan Cepat  Jokowi, bergerak dari satu titk dan titik lain diseantaro negeri, dari satu Negara ke Negara lain untuk Indoensia , semuanya waktu akan menjawabnya, berhasil atau gagal.

Kita sebagai rakyat wajib mendukung kepemimpinan beliau selama untuk Indonesia, bukan hanya segelintir teman, keluarga dan anak-anaknya.

Teruskan kecepatan ini, agar yg lain mengikuti, kita rindu birokrasi yg cepat, tidak korup dan loyal kepada kepentingan Ibu Pertiwi (meminjam istilah Film Asoka).







Share this

Related Posts

Previous
Next Post »