2 hari Demam tidak turun, minum parcetamol rutin 3 kali sehari, eh pas malam ketiga badan mengigil dan ngak bisa tidur sama sekali, sakit banget lagi badan, ngilu, pokoknya ngak puguh aja deh kata orang sunda mah.
Pagi-pagi langsung ke klinik, dipriksa , tes darah langsung disuruh rawat, karena tidak ada tempat rawat inap Bu dokter yg cantik langsung deh ngomong, mas mau kerumah sakit mana?. Pikir-pikir ah minta saja ke rumah sakit Padjajaran Jatinangor.
Sampai kerumah sakit diantar istri, penasaran deh minta cek darah ulang, hasilnya sama trombosit 110 dan di vonis harus dirawat, sayangnya rumah sakit penuh, terpaksa deh nyari rumah sakit terdekat AMC.
DI rumah sakit AMC langsung masuk UGD, ketemu dokter Rizky yg kebetulan sip jaga di di AMC, ngobrol-ngobrol bentar langsung disuruh nyari ruangan ke administrasi.
Eh pas sampai diruang administrasi ditanya deh mau pakai asuransi ngak, kalau pakai asuransi ruangannya ngak ada, duh karena dah kepepet apa boleh buat bilang aja pakai uang cash pakai perjanjian lagi, tidak boleh bayar pakai asuransi kalau sudah sembuh bayarnya.
Hari ke dua dirumah sakit trombosit turun lagi ke 90, hari ketiga 75 hari keempat 65, duh nih penyakit makin ngeri aj deh.
Selama 5 hari dirumah sakit mau pipis terus jadi wae susah tidur mana badan pada sakit lagi.
Nanya ko dokter nih gimana dok, dijawab aja yah kalau seminggu emang gitu, badan sakit, ngilu, sebagian mual bahkan ada yg muntah-muntah, sukurnya saya ngak muntah dan mual.
Makan ngak enak apalagi disuruh makan makanan rumah sakit, diem-diem minta aja ama istri dibeliin nasi padang, siapa tahu ada rasa.
Dari hari ke tiga sampai hari ketujuh dianter terus ama istri nasi padang walu kata perawat ngak boleh takutnya lambungnya ngak kuat.
Dasar nasib baik lambung kuat dan dihari keenam trombosit naik ke 75, langsung deh disuruh pulang.
Nah bagi saudara-saudara yg sudah 3 hari panas ngak turun, ngak ada salahnya mencoba untuk periksa kedokter, nih penyakit kalau disepelekan bisa merengut nyawa.
Salam sehat.
Chana punya 39 istri, Bello 107 istri, kita mau berapa ya ?
Pernah dengar Chana yang mempunyai 39 istri, 94 anak dan mempunyai 33 cucu, dan pernah dimuat dibeberapa media massa nasional dan internasional. Bahkan pada Chana sempat diusulkan masuk Guiness Bokk off record segala. Nah, kehebatanya Chana dalam mengelola keluarganya, sangat luar biasa, konon beras saja mereka butuh 97 kg hari, gimana repotnya ya.
Uniknya dia, mampu merukunkan para istrinya dan tinggal dalam 1 rumah lagi, bahkan Menurut Rinkmini, istri Chana yang berusia 35 tahun, Chana bisa mendapatkan begitu banyak istri karena dia pria paling ganteng di desa tempat mereka tinggal. Rinkmini bertemu Chana 18 tahun lalu ketika jalan pagi di desa, kemudian Chana menulis surat yang isinya ingin menikahinya. "Aku beruntung bisa menikah dengannya," kata dia.
Hem luar biasa ya,,,,,,kira-kira kalau Wanita Indonesia, pada mau ngak ya hehehe. Belum lagi urusan ranjang, jika tiap malam Chana berhubungan seks, tiap istri hanya mendapatkan jatah 39 malam per satu kali, sementara Chana, harus jaga stamina terus, biar ngak ada yang cemburu karena jatahnya berkurang, yang sulit gimana caranya kalau ada satu istrinya yang lagi pingin ML banget, sementara jatahnya masih lama.
Itu baru 39 istri, gimana kalai punya 86 istri, dan anak 185 orang, pastinya lebih seru dan lebih repot, menurut kita yang hanya punya satu istri.
TApi tidak bagi Bello Maasaba, walaupun sudah kakek-kakek dan berumur 87 tahun, ternyata istri termudanya umur 19 tahun. Kebayang deh stamina sikakek. Ternyata, total istri sikakek ada 107 orang, 12 cerai dan 9 meninggal. Saat ini ada 86 istri, dengan menempati 89 kamar dalam satu rumah.
Dari urusan seks, sampai dapur, pastinya lebih repot Bello Maasaba dibanding Chana, apalagi soal ranjang, jatah istri Bello lebih lama lagi, hampir 3 bulan sekali hehehe, berarti satu istri dalam satu tahun hanya mendapat jatah 4 kali, itu juga kalau sang kakek "on" tiap malam.
Kira-kira, jika terus berburu istri seperti Chana dan Bello Maasaba, jika salah satu istrinya meninggal, berapa hari masa berkabungnya ya, atau malah langsung tancap gas cari yang baru, istilah kata, mati satu tumbuh seribu hehehe. Keduanya juga hebat luar biasa, bisa menyatukan semua istrinya dalam satu rumah, dan semua istrinya yang sekarang bersama mereka, bisa tenang dan senang . Kalau ane, susah juga
ya,,,,,,,,,satu aja kerepotan hehehe, tapi sih kata orang yang istrinya banyak, kalau satu memang repot, kalau dua agak repot, kalau 3 tidak repot, kalau lebih dari 4 seterusnya semaput hehehe..... Oke deh sampai disini dulu,,,,,,,met malam minggu ya semuanya, jangan diikutan ya,,,,,,,,,,,,hehehe
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/s23/luar-biasa-rekor-chana-yang-punya-39-istri-dikalahin-bello-baba-dengan-107-istri_5500c773a333113772511f37
Banjir ya dinikmati.
Nah hari ini baru deh ngerasain lagi banjir yg sampai masuk rumah.
Lagi asik nonton tv ama daponta anak ku yg lucu dan imut...eh anak tetangga teriak ..bu tanggul bumi orance banjir, pas keluar benar deh air mulai naik diluar kebiasaan.
Buru2 naikkin barang ke lantai 2 ,pas beres mulai tuh air masuk kamar mandi ,keluar dari sela2 keramik, dari dapur semuanya muncuk dari dalam tanah pelan tapi pasti.
Pasrah deh..baru kemudian naik secara perlahan air dari jalan bergabung dgn air yg dalam ruangan pas deh.
Jadi lupa kalau lagi bedress...pokoknya barangberes deh ngak kebasahan.
Hem...dinikmati aja namanya juga hidup dikota banjir apa mau dikata...
Salam sabar buat warga posindo bumi orance bandung..
Lagi asik nonton tv ama daponta anak ku yg lucu dan imut...eh anak tetangga teriak ..bu tanggul bumi orance banjir, pas keluar benar deh air mulai naik diluar kebiasaan.
Buru2 naikkin barang ke lantai 2 ,pas beres mulai tuh air masuk kamar mandi ,keluar dari sela2 keramik, dari dapur semuanya muncuk dari dalam tanah pelan tapi pasti.
Pasrah deh..baru kemudian naik secara perlahan air dari jalan bergabung dgn air yg dalam ruangan pas deh.
Jadi lupa kalau lagi bedress...pokoknya barangberes deh ngak kebasahan.
Hem...dinikmati aja namanya juga hidup dikota banjir apa mau dikata...
Salam sabar buat warga posindo bumi orance bandung..
sobran holid: "Cerai", sepenggal kisah para aktivis muda, ketika...
sobran holid: "Cerai", sepenggal kisah para aktivis muda, ketika...: Kulamar Dirimu dengan sebuah proposal 3 M". Anekdot diatas menunjukan optimisme para aktivis akan kemampuan memenuhi kebutuhan ekonom...
"Cerai", sepenggal kisah para aktivis muda, ketika cinta dan idealisme tidak membuat perut kenyang.
Kulamar Dirimu dengan sebuah proposal 3 M". Anekdot diatas menunjukan optimisme para aktivis akan kemampuan memenuhi kebutuhan ekonomi pasangannya. Kisah berdasar dari apa yang saya dengar, betapa banyaknya rekan-rekan aktivis yang bercerai kerena kegagalan dalam pileg 2014disertai dengan hutang yang membengkak.
sementara anak dan istri tetap butuh amunisi dan gizi agar tetap bertahan. Kisah ini juga tidak mencerminkan dari semua aktivis 98, tapi hanya sebagian kecil , karena visi dan misi hidup setinggi langit, tapi lupa, kaki masih berada dibumi. Tahun 1998, tidak hanya Pak Harto dan rejimnya tumbang, tapi banyak kawan-kawan aktivis yang gagal kuliahnya, karena keasikan aksi dan rapat, terus membahas soal Negara dan pernak-perniknya, dari sistem demokrasi, keadilan, system ekonomi, tapi lupa memikirkan nasib sendiri, sehingga kampuspun mengeluarkan surat talak (DO), karena terlalu sering bolos.
Bahkan, ketika aksi sepi, karena semuanya sudah berjalan, para aktivis muda, masih terus menghabiskan malamnya sampai menjelang pagi hari dengan diskusi-diskusi yang berkepanjangan, dari teori Plato, Ariestoteles, Ibnu Khaldun, sampai system ekonomi Marx, Liberal, Sosial Demokrat sampai system ekonomi liberal dan banyak lagi yang dibahas tanpa ujung dan batas. Ingat donk, pemilu tahun 1999, sebagian besar aktivis 99, mulai banyak berkenalan dengan politik praktis, tapi masih idealis, sehingga begitu banyak yang terlibat dalam LSM-LSM, ikut mengawasi dan memastikan berjalannya pemilu dengan jujur dan adil, apalagi banyaknya dana dari donor internasional yang mengelontorkan dana, menambah semarak peran para aktivis muda, yang mulai mengenal uang tapi berpijak pada idealisme mereka.
KEyakinan para anak muda ini sangat bagus, tapi mereka lupa, mareka hanya aktor lapangan, bukan aktor kekuasaan atau aktor politik yang punya uang, tidak heran ketergantungan akan "abang" sangat tinggi, istilah yang sering disebut aktivis HMI bagi para alumni seniornya, baik itu jaringan maupun dana buat aktivitas sehari-hari. Banyak juga aktivis yang tengelam dan tidak jelas arahnya, ada yang sibuk membuat koperasi, LSM dengan idealism tinggi tapi lupa bahwa dana itu sumber sangat penting dalam gerakan dan tindakan, apalagi bila mengadvokasi masyarakat dalam jangka panjang, banyak waktu dan biaya yang harus dikorbankan dan ini selalu telat diantisipasi oleh para aktivis
Aktivis juga manusia, mengenal cinta, ingin berkeluarga, mempunyai anak, sama seperti yang lain, tapi kadang lupa, bahwa uang harus dicari, tidak hanya bergantung dari proyek-proyek dari pemerintah, dari partai atau dari LSM international atau LSM lokal yang sudah mapan, yang kadang tak kunjung datang, walaupun ada , tak bisa memenuhi kebutuhan setiap saat. Setelah pernikahan, mulai banyak kebutuhan yang terus menanti, dari biaya dapur, biaya kasih sayang (baju dan lipstick buat isteri) dan pastinya banyak lagi biaya laiinya.
Pekerjaan tak kunjung datang, proposal kegiatan dari seminar atau program pendampingan dari pemerintah sudah semakin sulit, semuanya berjalan terasa pahit, walau nada dan romatisme akan gerakan selalu bergairah didalam dada. Biasanya tekanan dari keluarga mertua, juga dari keluarga sendiri mulai terasa, walau masih berupa sindiran, tapi itu belum mampu menundukan keangkuhan jiwa sang aktivis.
Tidak heran ketika musim pemilu datang banyak aktivis mencalonkan diri modal nekat, yah namanya rakyat, pilihan suka-suka mereka, bisa berdasar uang, kekeluargaan, satu aliran, berdasar agama, juga karena pengaruh opini nasional. Kebanyakan anak-anak muda ini tumbang, beban berat menanti mereka, ditengah tekanan kebutuhan keluarga yang tidak kenal kompromi. Tidak heran banyak kabar yang saya dengar, banyak kawan yang harus berpisah, ketika cinta dan idealisme saja tidak cukup untuk sebuah keluarga.
Ada sebuah kritik yang saya dengar dan saya baca, Negara ini terlalu banyak memproduksi politikus, tapi kurang memproduksi pengusaha-pengusaha muda. Mengabdi kepada bangsa tidak harus selalu dikekuasaan, tapi jadi pengusaha juga bisa mulia. Kita boleh benci kepada pengusaha kaya karena kelakuannya atau cara dia mempertahankan usahanya, yang kadang melanggar kepatutan, tapi kita lupa ada banyak jiwa yang bergantung dari usaha mereka.
Hidup adalah pilihan, saat muda menjadi aktivis, setelah itu jadi politisi atau pengusaha atau menjadi PNS, pegawai swasta, itu semua letak pengabdian kepada bangsa dan nusa, tidak selalu aktivis harus jadi politisi, karena tidak lantas menjadi politisi menjadi mulia, begitu juga sebaliknya.
Tulisan lama yg dipoting ulang sebelumny pernah dimuat dikompasiana tahun 2011
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/s23/cerai-sepenggal-kisah-para-aktivis-muda-ketika-cinta-dan-idealisme-tidak-membuat-perut-kenyang_55008fbfa333117f725114ce
Terjebak Hutang, (kisah seorang karyawan yg salah memilih mitra usaha)
Sebut saja namanya Rahmat (maap bila ada nama yang sama), beliau adalah seorang manager keuangan disebuah perusahaan ternama dibandung. Harusnya dengan semua yang ada beliau bisa hidup mapan dan tenang, apalagi perusahaan memberikan fasilitas yang sangat memadai, dari kendaraan roda empat sampai fasilitas kesehatan.
Godaan untuk menambah penghasilan tidak salah, hanya caranya harus lebih berhati-hati agar apa yang diharapkan tidak malah menjadi bumerang.
Kembali Bpk rahmat, melihat perkembangan usaha temannya maju dengan pesat, beliaupun penasaran, sehingga terjadilah diskusi intens, sudah barang tentu godaan untuk lebih cepat menumpuk kekayaan, kadang-kadang sikap kehati-hatian dilupakan.
Hasil obrolan dan penampilan mitra Pak rahmat, sebagai sosok pengusaha muda yang sukses menarik hati Pak rahmat untuk menginvestasikan tabungan dan depesitonya.
Seiring perjalanan waktu usaha yang dikelola mitra usaha nampak berjalan normal, pembagian hasil berjalan normal, kondisi menibobokan Pak Rahmat, karena beliau jarang memeriksa catatan keuangan mitra usaha beliau, apalgi mencoba kroscek ke konsumen langung.
Enam bulan berikutnya, mitra usaha pak Rahmat, kembali meminta tambahan modal, dengan alasan untuk ekspansi usaha. Pak rahmat akhirnya menyetujui dengan kembali mengajukan modal atas nama, seluruh dana yang didapat dikucurkan ke mitra usahanya.
Ditengah tahun kedua, pembagian hasil mulai seret, dan seperti yang sudah diduga, semuanya macet total, Pak Rahmat tersentak karena semua tabungan beliau, depesito dan dia juga harus menanggung hutang Bank sangat besar.
Setelah kita hitung bersama, ternyata jumlah gaji Pak rahmat tidak cukup untuk membayar semua cicilan KTA, kartu kredit dan cicilan lainnya. Beliau kebingungan, karena tidak tahu harus mulai dari mana melunasi hutangnya yang menggunung, sementara penghasilannya sangat sulit untuk nambah dalam waktu singkat.
Sementara sang mitra usaha , tidak bertanggung jawab, lepas dari tanggung jawab, untuk menyita aset tidak memungkinkan, karena sudah didahului oleh pihak lain.
Saat ini beliau, sedang mencari jalan terbaik, apa yang harus dilakukan. Pernah ada pikiran beliau, untuk meminta surat PHK dari perusahaan untuk membohongi kolektor dan meminta keringanan, tapi itu tidak jadi dilakukan, beliau takut sekali bohong, maka akan ditutupi kebohongan berikutnya.
Untuk menjual aset juga tidak mungkin, karena rumah juga masih kredit, keluar kerja untuk menghindar, bukan juga jalan terbaik, karena anak-anaknya tetap butuh dana untuk pendidikan dan makan sehari-hari.
So, jangan terlalu percaya 100% kepada siapapun, dan jangan pernah menempatkan investasi 100 % pada satu tempat, karena ini bisa menghindari resiko kerugian yang membuat bankrut.
Untuk para pekerja, jangan terlalu cepat silau atas apa yang dilihat atas keberhasilan seseorang dalam berusaha, apalagi bila mengajak berinvestasi, pelajari dulu laporan keuangannya, karakternya, dan gaya hidupnya.
TAGS Terjebak,hutang,salah, memelijh,mitra usaha, karyawan,kisah nyata.
Rentenir merjalela, koperasi jubahnya.
Koperasi yang harusnya menjadi pondas idan harapan masyarakat kok akhir-akhir ini berubah menjadi tempat pelegalan rentenir dan menghisap ekonomi rakyat bawah. Sampai saat ini hanya koperasi lembaga selain bank yang bisa melakukan simpan pinjam selain bank.
Sudah barang tentu kemudahan yang diberikan oleh undang-undang terhadap keluwesan koperasi menjadi ajang pembenaran dan pelegalan watak ekonomi rentenir. Banyak para pemodal mendirikan koperasi a agar mereka bisa menyalurkan kredit dengan bunga sesuka mereka tanpa perlu mengikuti peraturan dan standar Bank.
Tidak heran dengan sarat yang mudah, banyak KSP menjelma menjadi lembaga keuangan bukan berasal dari iuran anggota atau hasil pemupukan modal, tapi dari para pemodal yang sengaja menanamkan modal agar uangnya bisa berputar dengan margin yang tinggi.
Berbekal kemudahan persaratan banyak banget para pedagang dan ibu-ibu rumah tangga terjerat rentenir berjubah koperasi. Tumbuhnya rentenir berjubah koperasi ini juga pada dasarnya memang ada pasarnya. Terkadang dalam hidup banyak keluarga ekonomi lemah berada posisi sangat sulit keuangan, dan biasanya ini menjadi pembenaran untuk meminjam kekoperasi berjubah rentenir.
Bahkan karena keadaan yang memaksa, banyak para pedagang kecil harus meminjam "KSP rentenir " karena memang keterbatasan akses kelembaga keuangan, baik karena legalitas usaha maupun agunan. Menurut Sinaga deputi menteri koperasi dan UKM saat ini KSP (koperasi simpan pinjam) sudah menyalurkan kredit hamper 10 Triliun pada saat acara konsolidasi lembaga keuangan bank dan non bank di Bandung, ini menjadi sebuah pertanyaan bagi kita, seberapa banyak KSP-KSP itu memenuhi nilai-nilai koperasi, dan berapa banyak dari total keredit itu yang disalurkan oleh KSP yang berjubah rentenir.
Jangan sampai nilai luhur koperasi dikotori oleh-oleh para segelintir orang untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa peduli para korban yang terus berjibaku dan memeras keringat hanya untuk membuat kaya para pemilik modal KSP. Kesuksesan KSP yang berjubah rentenir ini disamping didukung oleh system pemasaran yang terbuka bahkan ada yang memasang iklan dimedia massa, juga didukung oleh para kolektor yang berwajah dan berprilaku garang tanpa perasaan, semuanya langsung sikat barang yang ada dan anpa toleransi. Bunganya ngak kira-kira, dari 10-45 % perbulan. JIka pinjam Rp 1 juta dengan model bayar harian, maka dengan tenor 40 hari , cicilan/hari adalah 40 ribu.
Total uang yang dibayarkan menjadi Rp 1,6 juta. Jika ada yang macet maka akan berlaku bunga-berbunga tanpaa ada kemungkinan disetop atau ditoleransi. Misalnya mamat warga lembang, hutang yang hanya 5 juta dalam 14 bulan mennjadi Rp 17,261.369 , akhirnya mamat harus menutup hutangnya dengan menjual tanah . Begitu juga Yunaidi, warga rancaekek, nasibnya lebih naas, satu demi satu hartanya terjual untuk menutup bunga pinjaman dari KSP sampai akhirnya semuanya habis dan hutang tak kunjung berkurang begitu juga dengan bunganya.
Saya kira, pihak departemen Koperasi dan BI (Bank Indonesia)harus memperhatikan ksp-ksp berekdok rentenir . Perlu regulasi yang jelas, berapa bungga tertinggi yang bisa diberikan ksp walaupun itu kredit mikro.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/s23/rentenir-berjubah-koperasi_5509da94a33311723d2e3b35
Sudah barang tentu kemudahan yang diberikan oleh undang-undang terhadap keluwesan koperasi menjadi ajang pembenaran dan pelegalan watak ekonomi rentenir. Banyak para pemodal mendirikan koperasi a agar mereka bisa menyalurkan kredit dengan bunga sesuka mereka tanpa perlu mengikuti peraturan dan standar Bank.
Tidak heran dengan sarat yang mudah, banyak KSP menjelma menjadi lembaga keuangan bukan berasal dari iuran anggota atau hasil pemupukan modal, tapi dari para pemodal yang sengaja menanamkan modal agar uangnya bisa berputar dengan margin yang tinggi.
Berbekal kemudahan persaratan banyak banget para pedagang dan ibu-ibu rumah tangga terjerat rentenir berjubah koperasi. Tumbuhnya rentenir berjubah koperasi ini juga pada dasarnya memang ada pasarnya. Terkadang dalam hidup banyak keluarga ekonomi lemah berada posisi sangat sulit keuangan, dan biasanya ini menjadi pembenaran untuk meminjam kekoperasi berjubah rentenir.
Bahkan karena keadaan yang memaksa, banyak para pedagang kecil harus meminjam "KSP rentenir " karena memang keterbatasan akses kelembaga keuangan, baik karena legalitas usaha maupun agunan. Menurut Sinaga deputi menteri koperasi dan UKM saat ini KSP (koperasi simpan pinjam) sudah menyalurkan kredit hamper 10 Triliun pada saat acara konsolidasi lembaga keuangan bank dan non bank di Bandung, ini menjadi sebuah pertanyaan bagi kita, seberapa banyak KSP-KSP itu memenuhi nilai-nilai koperasi, dan berapa banyak dari total keredit itu yang disalurkan oleh KSP yang berjubah rentenir.
Jangan sampai nilai luhur koperasi dikotori oleh-oleh para segelintir orang untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa peduli para korban yang terus berjibaku dan memeras keringat hanya untuk membuat kaya para pemilik modal KSP. Kesuksesan KSP yang berjubah rentenir ini disamping didukung oleh system pemasaran yang terbuka bahkan ada yang memasang iklan dimedia massa, juga didukung oleh para kolektor yang berwajah dan berprilaku garang tanpa perasaan, semuanya langsung sikat barang yang ada dan anpa toleransi. Bunganya ngak kira-kira, dari 10-45 % perbulan. JIka pinjam Rp 1 juta dengan model bayar harian, maka dengan tenor 40 hari , cicilan/hari adalah 40 ribu.
Total uang yang dibayarkan menjadi Rp 1,6 juta. Jika ada yang macet maka akan berlaku bunga-berbunga tanpaa ada kemungkinan disetop atau ditoleransi. Misalnya mamat warga lembang, hutang yang hanya 5 juta dalam 14 bulan mennjadi Rp 17,261.369 , akhirnya mamat harus menutup hutangnya dengan menjual tanah . Begitu juga Yunaidi, warga rancaekek, nasibnya lebih naas, satu demi satu hartanya terjual untuk menutup bunga pinjaman dari KSP sampai akhirnya semuanya habis dan hutang tak kunjung berkurang begitu juga dengan bunganya.
Saya kira, pihak departemen Koperasi dan BI (Bank Indonesia)harus memperhatikan ksp-ksp berekdok rentenir . Perlu regulasi yang jelas, berapa bungga tertinggi yang bisa diberikan ksp walaupun itu kredit mikro.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/s23/rentenir-berjubah-koperasi_5509da94a33311723d2e3b35
Saat bangkrut, perlu ketenangan didalam memulai bisnis baru dan inevstasi..
Ada Banyak mantan Bos gagal bangkit lagi, bukan mereka tidak berupaya, tapi mereka lupa antara masa lalu dan sekang.
Jaman terus berubah, persaingan bertambah ketat, teman pun berubah, dan pastinya trend dan lingkungan bisnispun berubah.
Pada awalnya kita tidak mempunyai hutang begitu besar, saat ini mungkin punya hutang besar dan beban semakin berat, anak-anak yg tadinya kecil sekarang sudah bertambah besar, sudah pasti biayapun semakin tinggi, sementara pemasukan sedang turun.
Terkadang begitu banyak peluang bisnis yg semu, kosong dan hanya mimpi, kita gagal membuat pijakan yg kuat untuk memulai yang ada , ada angan, ada mimpi tapi kita lupa, mewujudkan mimpi itu tidak semudah yg kita bayangkan. Semua ingin cepat tuntas dan beres, tidak heran ada yg kedukun mengandakan uang, ada peluang investasi yg cepat menghasilkan kita sikat, walau sumber dana nya kita mengerus cadangan terakhir atau malah mengali lubang baru
Tidak mudahmemang menghadapi kenyataan bahwa dari orang ada menjadi tidak ada , dari bermobil jadi bermotor, tapi itubukan alasan kita untuk gelap mata dalam mencari jalan keluar dari setiap persoalan.
Masih bagus jika jalan keluar itu memang membuat kondisi kita lebih baik, biasanya membuat kita lebih terpuruk danlebih dalam.
Disinilah kita perlu lebih bersabar, lebih tenang dan dekatkan diri kepada yg kuasa. Nah mendekatkan diri kepada yg kuasa harus tulus, jangan sampai yg masuk malah bisikan napsu yg lebih kuat.
Ini pernah terjadi, pada saat rame VGMC (invetasi emas ) yg memberikan keuntungan perbulan sampai dengan 10 persen, banyak orang berlabel “shaleh” menjadi korban, bahkan sales VGMC selalu membawa tuh pak haji A, sudah masuk bahkan dia mendapat petunjuk inilah bisnis yg benar”.
Saya bersukur dari awal tidak yakin walau teman dekat ikut ngajak, karena tidak masuk akal, masa iya perusahaaan yg katanya bonafide berkantor pusat di dubai , cari uang kerancaekek untuk investor, masa iya mereka tidak bisa jual obligasi, jual saham atau pinjam kebank dengan bungan yg lebih murah.
Inilah kita perlu pikiran yg jernih didalam berbisnis, jangan ikut-ikutan kalau kita tidak menguasai, apalagi sesuatu yg sudah sangat tinggi mimpinya.
Biasanya sebuah investasi yg menjanjikan keuntungan luar biasa peluang ketipunya besar sekali.
Siapa yg tidak mau cepat kaya, cepat lunas hutang, tetapi semuanya tidak lantas harus mencari jalan pintas.
Perlu pikiran tenang dan daya tahan (kesabaran) walau tekanan dari keluarga, pemasok atau pemberi hutang terus meneror, mengintimidasi, bahkan kadang istri kabur karena merasa tertekan.
Yakinlah kita bisa, karena pada saat kita ingin cepat tuntas, biasanya kita cerobah dan bukan penyelesaian, tapi malah bertambah dalam beban kita.
“salam Bersabar”, bukankah dalam setiap kesulitan pasti datang kemudahan”
Mane lebih baik menabung atau ikut asuransi pada saat kita bangkrut (berdasar pengalaman pribadi)
Pengalaman dengan asurani AXA mandiri, dll pada saat gagal bayar dan mencairkan hasil investasi
.
Pengalaman berdasar apa yg kami alami, pada tahun 2000 saya mendaftarkan istri ikut asuransi axa mandiri setelah dtawari oleh cs bank mandiri.
Total premi yg kami bayar Rp 3 juta per 3 bulan, tidak ada masalah untuk klaim kita sakit, system rembes , klaim tidak terlalu lama hanya 7 hari kerja. Saat itu kami klaim sekitar 2.5 jutaan , dengan tangunggan 500 ribu biaya rawat inap perhari. Pada tahun 2014 usaha kami turun dan rugi, disinilah kami mulai gagal bayar premi pertiga bulan, hampir satu tahun.
Terakhir axa mengirimkan nilai investasi unit sekitar 7 jutaan, pada saat kami minta cairkan ternyata hanya sekitar 5 jutaan pada bulan oktober 2015. Setelah nanya ke cs axa mandiri, jika kita terus gagal bayar, maka hasil investasi akan habis karena tersedot biaya administrasii. Berdasarkan dari itu Istri meminta agar segera dicairkan hasil investasinya agar tidak habis tersedot biaya dan kami berharap kalau bisa manfaat asuransinya tetap bisa kami gunakan, sayangnya itu tidak bisa, semuanya harus tutup total.
Kasus menjadi cermin buat kita, mana lebih bagus tabugan ke bank dengan setoran 1 juta perbulan dalam jangka waktu 4 tahun dibanding asuransi unit link axa mandiri dalam tempo yg sama. Ini sangat penting, baik bagi pengusaha maupun karyawan, karena kita tidak ada kepastiaan apakah usaha kita akan terus bertahan dan menguntungkan, atau bagi karyawan akankah dia terus bekerja ditengah goncang ganjing ekonomi dunia yg begitu cepat dan jarak antar satu krisis dan krisis laiinya begitu dekat. Sebagai Iustrasi, jika kita menabung 1 juta perbulan : RP 1000.000x 48 bulan = 48.000.000 Bunga kita abaikan Asuransi unit link mandiri dengan full fremi kesehatan sekali klaim sakit : 5XRp 500.000 = Rp 2.500.000, Hasil investasi Yang kami terima = RP 5.700.000 Total Rp. 8.200.000. Selisih hampir 38.200.000.
Mengacu dari sini kita harus berhati-hati pada saat kita masuk asuransi terutama pegawai swasta dan pengusaha kecil, jika kita hanya mendengarkan ilustrasi yg dijelaskan oleh sales asuransi, jangan-jangan kita hanya membuang uang dan hanya menambah pundi-pundi pemilik asuransi.
Coba kalau ada yg bisa buka data asuransi, berapa juta orang yg gagal bayar karena pendapatannya menurun , sementara tempo pembayaran masih dibawah waktu yg ditentukan. Dari sini akan banyak sekali premi gelap yg diterima pihak asuransi tanpa pernah dinikmati oleh nasabah. Asuransi cocok untuk pegawai negeri sipil, karena mempunyai pendapatan yg pasti selama republic ini masih berdiri, atau kita punya uang sekali bayar , mungkin itu bagus, tapi dengan cara mencicil perbulan selama sepuluh tahun saya kira itu berat, karena masa depan usaha, pekerjaan sama gelapnya dengan kematian, sakit,
so saya kira lebih baik menabung, atau investasi emas dari pada asuransi, apalagi sekarang sudah ada BPJS, setidaknya premi lebih ringan, kalau gagal bayar pemerintah lebih fleksibel tidak seperti asuransi. Hasil investasi asuransi juga tidak terlalu bagus untuk kondisi ekonomi seperti sekarang, so say kira kita kembali saja ke pola tradisional, asuransi sangat merugikan bagi kita .
Adakah diantara pembaca punya kisah yg sama dengan kami.
tulisan ini juga dimuat dikompasiana
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sobran/mana-lebih-baik-menabung-atau-asuransi-unit-link-axa-mandiri-pada-saat-kita-bangkrut-atau-phk_56b57eeaa2afbdf2048ba268
.
Pengalaman berdasar apa yg kami alami, pada tahun 2000 saya mendaftarkan istri ikut asuransi axa mandiri setelah dtawari oleh cs bank mandiri.
Total premi yg kami bayar Rp 3 juta per 3 bulan, tidak ada masalah untuk klaim kita sakit, system rembes , klaim tidak terlalu lama hanya 7 hari kerja. Saat itu kami klaim sekitar 2.5 jutaan , dengan tangunggan 500 ribu biaya rawat inap perhari. Pada tahun 2014 usaha kami turun dan rugi, disinilah kami mulai gagal bayar premi pertiga bulan, hampir satu tahun.
Terakhir axa mengirimkan nilai investasi unit sekitar 7 jutaan, pada saat kami minta cairkan ternyata hanya sekitar 5 jutaan pada bulan oktober 2015. Setelah nanya ke cs axa mandiri, jika kita terus gagal bayar, maka hasil investasi akan habis karena tersedot biaya administrasii. Berdasarkan dari itu Istri meminta agar segera dicairkan hasil investasinya agar tidak habis tersedot biaya dan kami berharap kalau bisa manfaat asuransinya tetap bisa kami gunakan, sayangnya itu tidak bisa, semuanya harus tutup total.
Kasus menjadi cermin buat kita, mana lebih bagus tabugan ke bank dengan setoran 1 juta perbulan dalam jangka waktu 4 tahun dibanding asuransi unit link axa mandiri dalam tempo yg sama. Ini sangat penting, baik bagi pengusaha maupun karyawan, karena kita tidak ada kepastiaan apakah usaha kita akan terus bertahan dan menguntungkan, atau bagi karyawan akankah dia terus bekerja ditengah goncang ganjing ekonomi dunia yg begitu cepat dan jarak antar satu krisis dan krisis laiinya begitu dekat. Sebagai Iustrasi, jika kita menabung 1 juta perbulan : RP 1000.000x 48 bulan = 48.000.000 Bunga kita abaikan Asuransi unit link mandiri dengan full fremi kesehatan sekali klaim sakit : 5XRp 500.000 = Rp 2.500.000, Hasil investasi Yang kami terima = RP 5.700.000 Total Rp. 8.200.000. Selisih hampir 38.200.000.
Mengacu dari sini kita harus berhati-hati pada saat kita masuk asuransi terutama pegawai swasta dan pengusaha kecil, jika kita hanya mendengarkan ilustrasi yg dijelaskan oleh sales asuransi, jangan-jangan kita hanya membuang uang dan hanya menambah pundi-pundi pemilik asuransi.
Coba kalau ada yg bisa buka data asuransi, berapa juta orang yg gagal bayar karena pendapatannya menurun , sementara tempo pembayaran masih dibawah waktu yg ditentukan. Dari sini akan banyak sekali premi gelap yg diterima pihak asuransi tanpa pernah dinikmati oleh nasabah. Asuransi cocok untuk pegawai negeri sipil, karena mempunyai pendapatan yg pasti selama republic ini masih berdiri, atau kita punya uang sekali bayar , mungkin itu bagus, tapi dengan cara mencicil perbulan selama sepuluh tahun saya kira itu berat, karena masa depan usaha, pekerjaan sama gelapnya dengan kematian, sakit,
so saya kira lebih baik menabung, atau investasi emas dari pada asuransi, apalagi sekarang sudah ada BPJS, setidaknya premi lebih ringan, kalau gagal bayar pemerintah lebih fleksibel tidak seperti asuransi. Hasil investasi asuransi juga tidak terlalu bagus untuk kondisi ekonomi seperti sekarang, so say kira kita kembali saja ke pola tradisional, asuransi sangat merugikan bagi kita .
Adakah diantara pembaca punya kisah yg sama dengan kami.
tulisan ini juga dimuat dikompasiana
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sobran/mana-lebih-baik-menabung-atau-asuransi-unit-link-axa-mandiri-pada-saat-kita-bangkrut-atau-phk_56b57eeaa2afbdf2048ba268
Subscribe to:
Posts (Atom)