Lesunya bisnis retail menyebabkan banyak pihak menyoroti
bisnis online sebagai penyebab utama, bahkan ekonom sekelas Faisal basripun
tidak yakin akan daya beli masyarakat yang turun.
Ada banyak analisa dari ekonom pejabat dengan nada yang
sama, banyaknya toko retail tutup
seperti glodok sentra elektronik yang kian hilang pembeli, 7 eleven dan
beberapa gray matahari tutup itu semua menuding ke bisniss online yang sedang
menjadi trend.
Sektor lain juga kena
imbas, bengkel motor yang kami kelola juga mengalami kehilangan pembeli dan
penurunan omset yang tidak sedikit, bahkan satu cabang kami sudah tutup,
tersisa satu toko dan omset pun cenderung turun bahkan hamper 50 persen dari
omset tahun 2013.
Warung makanpun sama, warteg tukang gorengan disekitar toko
kami juga mengalami penurunan
omset, sebuah pertanyaan besar benarkah
semua prediksi para ekonom dan
pemerintah?, bahwa ekonomi masih bagus, masih top, dan hanya karena online lah
bisnis retail turun.
Saya kira pendapat para ekonom dan pejabat pemerintah itu
salah total, pada saat maraknya gojek, grab, ada sebuah pertanyaan besar bagi
kita, ternyata antusiasme menjadi ojek online menandakan ada begitu banyak
penganguran yang terseleubung. Bahkan banyak sekali para onjek online adalah
orang-orangt terdididik korban PHK dan
laiinya.
Banyak para pegawai nyambi jagi gojek, ini menandakan bahwa
daya beli masyarakat kian turun, gaji tidak sebanding dengan pengeluaran,
pemerintah doyan mencabut subsidi, sementara UMR naiknya tidak signipikan.
APakah pemerintah tahu bahwa produksi petani kopi lampung
turun hampiri 50 persen, artinya ini semua mengerus daya beli masyarakat.
Sekolah SMP dan SMA dibandung kabupaten yang tadinya gratis
sekarang bayar, listrik naik, pekerjaan sulit, bahkan banyak sekali karyawan
yang mendapatkan upah dibawah UMR.
Saya kira jika pemerintah masih terus terbuai dengan
pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati oleh segelintir orang kaya dinegeri
ini, maka tinggal menunggu bom waktu akan terjadi
krisis ekonomi.
Tidak tepat berlindung dibalik bisnis online, harus ada
upaya radikal dari pemerintah untuk meningkatkan daya beli.