Antara Sang Doktor Marwah Daud Ibrahim dan "Sang Dukun Taat Pribadi"



Ada Apa dengan Marwah Daud Ibrahim ,Marwah Daud Ibrahim, Pintar , Doktor Alumni AS,  Punya jabatan,mantan politikus Golkar,  bergaul denagn orang-orang hebat, tapi seperti Nampak bodoh ketika berhadapan dengan Dimas Taat Pribadi.
                                                                 Sumber gambar Surya post 

Segala Pembelaan Marwah dulu sampai sekarang ketika Dimas taat Pribadi jadi tersangkapun, membuktikan bahwa Taat Pribadi begitu bermakna dan melekat dalam jiwa  beliau akan ketidak mungkinan taat pribadi seb agai penipu dan pembunuh

Pada saat Indonesia masih banyak tertinggal dalam berbagai sisi, baik dari pengetahuan, Industri  dan berbagai sector ekonomi laiinya , Bu Marwah sibuk berdukun ria, bernostalgila dengan kejayaan masa lalu dan dicoba dibangkitkan tapi bukan dengan kemajuan sains, ekonomi tetapi sisi mistiknya yang dikedepankan, bahkan beliau berani menyebut taat pribadi sebagai asset bangsa, mengerikan !!!.

Tidak heran beliau rela bahkan menjadi ketua Panitia pengangkatan Dimas menjadi raja  dengan mengumpulan raja-raja nusantara yang sama “gilanya” bernostalgila dengan kebesaran Indonesia masa lalu tetapi lupa dengan kenyataan hari ini, bahwa duit bukan segalanya dalam kemajuan bangsa , tetapi yang terpenting adalah pembangunan karakter, budaya akan sains, sehingga kita bisa menyusul “kebulan” atau ke planet lain dengan ilmu  bukan dengan mengunakan “jin ifrit”, dalam tingkatan lebih sederhana kita butuh beras murah yang bisa dihasilkan dengan riset terus menerus didalam dunia sunyi para peneliti yang jauh dari publikasi yang sibuk jompa-jampi kemudian ada duit dolaar didepan mata
Betul bahwa tradisi perdukunan di Indonesia suka atau tidak suka masih menjadi “kebutuhan”  rakyat Indonesia, ada masalah keluarga datang kedukun, ada masalah Usaha datang kedukun, baik itu dukun yang memakai symbol  agama atau tidak, bahkan media televise Indonesia terus memnayangkan program  mencari Hantu/dunia lain dengan melibatkan “orang-orang Sakti/paranormal”   , dengan dikemas secara menarik ini membuat banyak diantara kitaterus terpelihara pola-pola berpikir kita, bahkan kita terkadang begitu bergantung dengan “orang-orang berlabel Paranormal, Dukun, yan terkadang mereka sendiri tidak mampu menolong diri mereka Sendiri.
Para Dukun /paranormal  adalah para pedagang,  mereka mempromosikan ilmunya,sehingga jika berkunjungaakan terus diulang-ulang  beberapa keberhasilaanya yang kebetulan tentang pasien atau santrinya sementara ribuan kegagalan pasien laiinya ditutup, namannya “tukang obat”.
Jadi sudah pasti ada pristiwa luar biasa membuat orang sangat percaya keorang “pintar” bahkan jadi pengikutnya, misalnya ada seorang  pengusaha yang lagi galau karena tagihan proyeknya belum cair, dan atas saran temannya diajakkalh ke orang pintar/dukun secara kebtulan memang bayar orang-orang yang berhutang, kemudian sang pengusaha akan selalu datang baik jika ada proyek maupun segala keperluan hidupnya sehari-hari.

Jadi tidak heran banyak orang pintar, datang ke “orang pintar” ketika otak sudah mentok sementara doa , seperti lambat di Ijaabah oleh tuhan, sementara orang pintar bisa” memberikan obat Istans” yang sebenarnya banyak dipengaruhi factor kebetulan.

Sudah pasti Bu Marwah  Daud Ibrahim sangat percaya dan “membebek” karena ada perkataaan taat soal beliau itu “benar”, sehingga ucapan taat pribadi mengalahkan Rasionalias sang cendikawan Dr Marwah Daud Ibrahim

Fenomena ini wajar dan tidak hanya terjadi pada Bu Marwah bukankahah juga Para pemimpin kita dari Soekarno dan Pak Harto sangat dekat dengan Dunia Mistis!!!!, tetapi akankah kita lupa akan esensi dari kemajuan sebuah peradaban , semuanya harus dengan kerja keras semua pihak tidak bergantung dengan sang "dukun Sakti.

Agus Harimurti Bukti ambisi Politik SBY membentuk Dinasti Cikeas



Agus Harimurti  Korban permainan politik orang tua?
Agus, ganteng , pintar, istri cantik, anak Mantan Presiden RI, waw sungguh sempurna hidupnya, karirnya bagus di TNI, sungguh luar biasa.


                                                      Sumber Gambar BBC.

Saya berpikir  sebelumnya inilah calon pemimpin masa depan dari Dinasti cikeas, setelah dia banyak melewati tempat tugas didaerah, dari satu kodim ke kodim yang lain, dari satu kodam ke kodam yang lain sepert i Bapaknya dan para jenderal yang lain.

Sungguh akan sangat berbeda warna yang terbentuk akan pemahaman  kebinekaan Indonesia, jaringan dimiliter dan politisi daerah akan kuat,  disisi lain akses Agus  ke partai lebih besar karena memang dia salah satu pewaris dinasti Partai Demokrat yang secara halus tapi pasti SBY memposisikan dirinya  sama dengan megawati, bahwa PDIP ya  mega dan keluarganya, begitu juga SBY memposisikan democrat ya dia dan keluarganya, Nasdem dengan sury a paloh, Hanura dengan Wiranto dan Gerindra dengan Prabowo
Pada posisi Negara seperti Indonesia itu  memang unik, satu sisi kita membutuhkan demokrasi, sisi lain kita membutuhkan pemimpin yang kuat, baik dipartai, Negara dan Organisasi.

Partai modern yang tidak tergantung dengan tokoh dan selalu bisa menjaga kesinambungan didalam suksesi kepemimpinan justru dipegang oleh partai  bentukan tokoh-tokoh muhamdiyah PAN yang jauh dari konflik.
Sementara parta PKB ,PPP , PKS sudah sering muncul riak-riak dan berakibat perpecahan internal  begitu juga dengan golkar yang banyak pemimpinnya sulit menerima kekalahan dan selalu ingin berkuasa yang memunculkan partai Nasdem, Hanura dll, tetapi secara prinsip 4 partai ini tidak mempunyai tokoh sentral  dan lebih ke partai modern.

Gaya SBY ini sangat menyedihkan, seorang pelopor  Bali Democracy Forum acara seremonial demokrasi yang diakui  dunia juga berprilaku tidak konsisten terhadap nilai-nilai demokrasi, secara halus merektut impian anak muda dengan godaan  kekuasaan yang sangat sulit dicapai saat ini walau mungkin.

Antrian para politisi senior di democrat, tidak adanya diskusi secara intensip dengan dewan Pembina lain misalnya dengan politikus petualang Ruhut Sitompul, Hayono Isman membuat mereka  kehilangan muka dan harga diri, karena ucapan mereka dan prilaku sang pemimpin jauh dari yang ucapkan.
Tapi biarlah itu semua tergantung rakyat Jakarta?. 

Irman Gusman tertangkap KPK itullah yang terbaik buat semuanya



Irman Gusman tertangkap KPK  itulah yang terbaik
Ganteng, santun, kaya , ketua DPD, banyak yang menyesalkan kenapa dia harus korupsi dan tertangkap lagi.
Menyedihkan, kurang apa penghasilan dan jabatan sebagai ketua DPD dibanding kebanyakan rakyat Indonesia, tapi itulah kehidupan, semuanya serba kurang dan ingin menjadi yang “ter”, terbaik, terkaya, terkenal, terganteng, punya istri tercantik, semuanya ingin menjadi satu.
Sudah 5 tahun berkuasa pingin 10 thn, bila perlu sampai keanak cicit menjadi  serba “ter”, tapi Tuhan mempunyai jalan Sendiri,  Tuhan tidak suka sesuatu yang berlebihan. Dari jenghiskan , Turki Usmani , Unisoviet, semuanya hancur ketika sudah melewati masa terjayanya, karena merek sudah merasa “ter” dan melupakan esensi kehidupan  bahwa ada penguasa lain selain manusia itu sendiri.
Hari ini Irman Gusman membuktikan gagal membaca keadaan, gagal melihat bahwa posisi ketua DPD tidak lantas lepas dari pengawasan KPK yang pastinya digerakkan tuhan .
Tetapi dibalik itu semua, semakin cepat tertangkap  bagi koruptor itulah yang terbaik dari pada sampai mati tidak tertangkap.

Inilah keuntungan buat irman gusman dan Rakyat  pada saat tertangkap cepat :
PErtama :akan membuat pelaku mempunyai kesempatan yang banyak untuk bertobat disisa kehidupan, bukankalh dalam agama Islam, bahwa setiap harta akan dipertangung jawabkan, dari cara mendapatkan sampai cara mengunakan.
                                                    Poto detik.com

Kedua : rakyat tidak terus menjadi korban dari kerakusan para pemimpin.
Coba anda bayangkan, batapa negara bisa dijual jika anas dan nazaruddin  masih mempunyai kekuasaan sampai sekarang.
Berapa puluh bangunan akan dibawah standar, berapa ratus perguruan tinggi akan menjadi korban karena laboraturium yang dibangun jauh dibawah standar.
Apalagi kasus irman gusman,  sang ketua yang harusnya berpungsi sebagai wakil daerah yang memperjuangkan  kepentingan rakyt pemilihnya , eh malah berpihak kepada kepentingan satu orang cukong gula.
Kalaupun benar kebutuhan rakyat sumbar akan gula berkurang, setidaknya dia meminta bulog untuk melakukan tender terbuka bagi para importer untuk memenuhi kebutuhan gula rakyat sumbar, bukan dengan merekomendasikan  satu perusahaan  dengan meminta imbalan tertentu.
Tapi biarlah, hari irman gusman sudah memilih jalan terbaik bagi diri dan keluarganya. Semoga dia memapaatkan waktu untuk bertobat dan intropeksi.
Buat apa mampunyai jabatan, kalau hanya dijual dengan rupiah, walau kenyataan hamper semua pejabat kita adalah para pedagang kekuasaan demi rupiah dan dollar singapur dan Amerika